Angin Kencang Yang Terjadi Di Hari Sebelumnya Membuat Jalan Di Perumahan Tempat Tinggalmu
- Hujan deras dan hembusan angin kencang melanda Jakarta. Langit berkali-kali memperdengarkan suara gemuruh. Jakarta pun gelap di siang hari."Wah, hembusan anginnya saking kencangnya terlihat seperti asap gelap, lama-lama benar-benar jadi gelap banget," seru Magda yang berkantor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, kepada
, Senin (23/4/2007).Kekuatan hembusan angin diperkirakan sekitar 40 km/knot. Fenomena alam yang cukup jarang terjadi itu berlangsung sejak sekitar pukul 13.45 WIB. Lima belas menit kemudian, Jakarta sudah sangat-sangat gelap. Bahkan jarak pandang hanya sekitar 100 meter."Ya ampun gelapnya, hampir nggak kelihatan apa-apa, ngeri deh mau keluar kantor," ujar Shyifa yang berkantor di kawasan Buncit, Jakarta Selatan.Hingga pukul 14.00 WIB, langit Jakarta masih gelap. Bunyi halilintar terdengar terus bergemuruh bak gelombang samudera. Sesekali gelapnya langit Jakarta berhiaskan 'blitz' halilintar. Hujan deras juga melanda kawasan Sudirman. Sementara di kawasan Gatot Subroto dan Kuningan baru hujan rintik-rintik.
Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Cimahi, Sabtu (9/11/2024). Padahal sejak Sabtu pagi, cuaca masih normal namun seketika langit berubah mendung.
Angin yang berembus kencang terlihat jelas membawa guyuran hujan hingga menerbangkan dedaunan dan ranting pohon yang ada di tepi jalan. Salah satunya di Jalan Raya Mahar Martanegara, Cimahi Selatan.
"Hujannya tiba-tiba deras, terus anginnya kencang. Pas sampai di jalan dekat SMKN 1 Cimahi, ternyata ada pohon tumbang menutup jalan," kata salah seorang warga Yogi Dwi Arianto kepada detikJabar, Sabtu (9/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu ia hendak menuju Kota Bandung. Ia terpaksa menepi terlebih dahulu lantaran khawatir terjadi pohon tumbang. Apalagi kondisi hujan masih deras mengguyur.
"Ya melipir dulu ke pom bensin, takut juga kalau memaksakan. Belum nanti di Jalan Cimindi, sepertinya banjir, karena sudah langganan," kata Yogi.
Kondisi serupa dialami Aziz, pengendara motor yang terpaksa menepi karena hujan angin mengguyur Cimahi. Apalagi di sepanjang jalan yang ia lalui banyak ranting patah terbawa angin.
"Hujan angin kencang banget, tiba-tiba. Padahal sebelumnya cuma rintik-rintik. Banyak yang terbawa angin, ranting pohon patah," kata Aziz
Ia terpaksa menepi lantaran khawatir terjadi pohon tumbang. Tak cuma menerbangkan benda-benda, hujan disertau angin kencang juga menyebabkan banjir.
"Kebetulan saya mau pulang ke Bandung, berteduh dulu saja soalnya agak bahaya juga kalau memaksakan. Sekarang jalannya jadi banjir juga," kata Aziz.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan mengatakan pihaknya sedang mendata dampak hujan angin yang melanda Kota Cimahi.
"laporan banyak yang masuk, kami sedang data dulu dampak hujan angin tadi. Kebanyakan pohon tumbang," kata Fithriandy.
Beberapa titik pohon tumbang di Cimahi seperti di Jalan Baros, Jalan Sriwijaya, serta Jalan Mahar Martanegara.
Rabu, 6 November 2024
Rabu, 6 November 2024
Senin, 4 November 2024
Minggu, 20 Oktober 2024
Selasa, 15 Oktober 2024
Minggu, 6 Oktober 2024
Senin, 30 September 2024
Senin, 23 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
Jumat, 20 September 2024
Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
Rabu, 18 September 2024
Rabu, 18 September 2024
Rabu, 18 September 2024
Rabu, 18 September 2024
Rabu, 18 September 2024
HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Nur Asiah Utami, memprediksi bahwa hujan di Makassar tidak akan terlalu ekstrem pada akhir tahun ini. Namun, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi genangan air dan angin kencang.
“Paling hanya genangan, tetapi angin kencang perlu diwaspadai jika terjadi hujan lebat,” ujar Nur Asiah, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, wilayah bagian utara Sulawesi Selatan seperti Luwu Utara, Luwu Timur, dan Toraja Utara diingatkan untuk lebih berhati-hati. Curah hujan tinggi di kawasan tersebut berpotensi memicu tanah longsor.
Baca Juga : BMKG Prediksi Hujan Malam Pergantian Tahun di Makassar
“Wilayah bagian utara Sulawesi Selatan memiliki risiko tinggi longsor, seperti di Luwu. Namun, intensitas hujan di Makassar mulai berkurang dalam beberapa hari terakhir,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat yang akan merayakan malam pergantian tahun agar mempersiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung. Selain itu, warga juga disarankan menghindari lokasi rawan banjir dan angin kencang.
“Potensi hujan lebat masih ada, jadi jangan terkecoh dengan cuaca cerah di siang hari,” tambahnya.
Baca Juga : BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Selatan
Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Dengan angin baratan yang mulai aktif di wilayah Sulawesi Selatan menjelang akhir tahun, kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk perlu ditingkatkan.
“Angin baratan sudah mulai aktif, jadi kita harus tetap waspada,” tutup Nur Asiah.
Baca Juga : Dua Hari Hujan, BMKG Sebut Makassar Belum Masuk Musim Hujan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News